MALAIKAT YANG SAMA,,

Semua yang kini ada,,,Dulu pernah ada...


Belajarlah hingga ke Negeri China, Mengingat China bagiku berarti adalah Filosofi Roda yang terus berputar Kadang diatas, sesekali dibawah Berputar lagi dan begitu seterusnya.


Intro


8 Tahun berlalu sudah. Semua telah berubah dan akan terus berubah. Warna pada celah-celah langit, mentari pagi yang malu menyembunyikan hangatnya, burung Gagak hitam beserta Elegy kematiannya. Namun, masih ada yang sama,,,tetap ada yang sama ketika perubahan juga mulai tampak pada dari tubuh-tubuh mungil kami.

Tetap ada yang sama saat Akumulasi ketidakadilan hidup mulai terasa akut dan tak terkendali lagi. Dan masih ada yang tak berubah (setidaknya hingga saat tulisan ini saya buat), pun ketika 4 bocah kecil telah begitu lelah mencoba melupakan dendam sejati mereka dalam dekapan erat keterbatasan melampiaskan Intensitas amarah yang semakin rapat hingga merangkak muncak.

Yaaa, "Malaikat yang sama" kembali lagi. Sekelebat ia menoleh kearahku. Persis seperti dulu, berlalu tanpa sedikitpun senyum dan rasa berdosa seperti hanya ingin memastikan bahwa akulah laki-laki kecil yang pernah ia temui 8 tahun silam. Diam tanpa sepatahpun kata, datang lalu berlalu pergi begitu saja.


"Harusnya kau juga berubah wahai Malaikat maut,!!".


Keinginanku untuk bertatap langsung dalam Perang Imagi tak sedikitpun digubrisnya. Menukik turun, melepas nyawa dari kungkungan jasad manusia, lalu lenyap melesat. Lepas oleh tiupan angin & kernyit miris nyanyi pohon-pohon bambu yang hampir memakan separuh dari halaman rumah kami (Bojonegoro jawa Timur)

"Akulah lawan sepadan untukmu wahai Malaikat Pencabut Nyawa,!!". 


Lantangku tertahan nyaris tak terdengar. Sayup tertelan hiruk pikuk tangisan dalam nuansa Teaterikal bertema Tragedi seri ke-2 itu. Sekuel tepat, lebih hebat, lebih terasa sentuhan Melankoliknya dibanding dengan Tragedi tergadainya Dewi Drupadi dalam cerita Komik karangan R.A Kosasih yang tuntas kami membacanya. Sungguh sempurnaaaa.


Reverse 1


Diterimanya Kotak Kapur itu dari teman-teman kecilnya.menengok berat & gesekan didalamnya, bisa kupastikan kalau isinya pastilah berupa kepingan-kepingan uang logam. Uang saku andalan teman-teman Sekolah Dasar dekat SPBU itu sebagai tanda belasungkawa dan rasa kesetiakawanan mereka.

Begitu kira-kira kalimat tepat mengusir sesal sebagian besar anak-anak kecil yang terpaksa harus merelakan es potong coklat kesukaannya. Satu alasan yang patut di-Patent-kan di hati & sanubari para putra-putri penerus bangsa tersebut.

Kupandangi satu persatu. Mencoba menterjemahkan kalimat Terimakasihku lewat realisasi nyata berupa letupan nanar dari kedua bola mataku. Wajah-wajah lugu itu hanya bisa terdiam sesekali menoleh, menghindar dari tusukan tatap mataku seolah tak tahu bagaimana memasang muka yang "Pas" pada moment baru seperti ini.

Terpikir olehku,pastilah mereka rindu, amat terangat rindu akan suara lantang Ketua Kelasnya saat harus memimpin doa diawal pelajaran sekolah. Membuatku merasa penting seperti dibutuhkan lalu sejenak dapat sedikit mengikis ingatanku tentang Pertikaian beda Duniaku dengan sang Malaikat tadi.

Dibawah rindang pohon Belimbing samping rumah, Sang Pemimpin kecil duduk terpekur. Libasan tangannya gontai, lesu seperti melayang, Jauh dari bumi yang telah menelan dalam-dalam kedua pilar pelindung pada diri Orang tuanya.

Masih melayang, namun tak jua tertembus awan. Gamang di sisiran pondasi batu bata panjang, dasar dari bangunan rumah kayu jati milik kakeknya seorang Pensiunan Kapten polisi yang sempat begitu disegani.

Hilang semua cerianya, tak tampak gagah air mukanya, Jauh dari pribadi yang biasa tampak kokoh seperti saat Galah berada dikedua genggamannya. Melompat,lentur,tipis melewati mistar yang lebih dari dua kali tinggi tubuhnya. (Olahraga Lompat Galah menjadi awal dari semua Olahraga yang saya gemari). Lunglai,terdampar dalam gelombang Ketidakadilan Takdir nan semakin menjadi. Punah segala angan dan harapan pada lekuk jurang paling dalam, meninggalkan mimpi meski belum sempat terajut rapi.

Reverse 2


Dan entah apapula yang kini tertahan beku dalam kepala-kepala lugu ketiga saudaranya. Hidup terlalu dini telah termulai. Mutiara tertua,Dodot tentulah menjadi pihak yang seharusnya paling berduka sekaligus bangga mengingat kematian berarti Pelantikan dirinya menjadi Ketua dalam empat sekawan. Salahsatu bacaan ditiap malam waktu belajarnya.

Usianya tak begitu laik memang, tapi rutinitas Kho Ping Ho telah membuatnya Leading jauh dari trek yang sesungguhnya. Belum lagi bakat besarnya sebagai "Kapitalis sejati meski tanpa hati". Niscaya akan mampu memberikan warna unik bagi realitas dunia kedepan kelak.

Beda hanya satu tahun, Akulah saksi hidup atas segala naluri serakahnya. Terprediksi jelas saat ia masih saja memaksakan "Hak" minum susunya, padahal anggaran partai saat itu hanya cukup untuk subsidi ketiga adik-adiknya. Posisi kedua yang menggiringku pada situasi penangkal dan pembuat Alternatif baru dalam Probability kekalahan yang semakin mendekat. Gawattt....

Ary,,,sang Arjuna Kalung Usus ini adalah Lakon yang mungkin paling ditunggu-tunggu. Diamnya berupa petasan karbit tanpa pemantik, Murung seperti bimbang, Ragu dalam letupan-letupan ringan menciptakan perimbangan menarik dari sisi yang ia temui pada kedua kakaknya.
Dan dialah pemain Sayap terbaik yang hanya akan berlari jika bola berada tepat di antara kedua kakinya.

Susy terakhir.Sosok gemuk penuh gizi, Pamungkas yang menjawab telak cita-cita Ayah tentang Mitologi seorang anak Perempuan.
"Jadilah Ibu bagi ketiga kakak-kakakmu,!". Itulah frase tepat jika surat wasiat sempat dituliskan Orang tua kami.

Semua yang kini ada, Dulu pernah ada


Kematian laksana perputaran roda, Menjanjikan perubahan. Kematian yang selalu melahirkan ketakutan teramat sangat, kegelisahan terdalam sekaligus kehancuran Benteng pertahanan terakhir, kemudian menyisakan hanya puing-puing pilu berupa serpihan-serpihan mimpi dikaki langit nan tajam terhunus.

Debut hidup yang terlalu berat, Seperti Fight begitu ronde Pertama berbunyi. Tim Evakuasi bekerja keras, Badan Legislatif tak mau ketinggalan dalam pengambilan-pengambilan keputusan yang dirasa penting. Susy menjadi wanita tepat untuk tetap tinggal, Sebagai teman Tantenya sekaligus pemegang peran utama urusan tetek bengek rumah.

Menjadi sahabat dan Sparing Partner seimbang kakek nenek menjelang akhir usianya. Dan dialah satu-satunya Peran Protagonis Telenovela hunian penuh intrik dan kompleksitas budaya beda usia itu.

Ary,,, mau nggak mau harus sesegera mungkin kuatkan kuda-kuda kakinya agar nanti tak mudah goyah ketika harus menanggung beban berat disetiap jengkal waktu sepulang sekolah di Tuban sana. Halaman luas penuh pepohonan manja. Pikulan air dari sumur timba lalu mondar-mandir menyirami tanaman-tanaman kesayangan induk semangnya.

Itu belum termasuk kesibukan warung yang menyita kesiagaan penuh sepanjang perekonomian kampung berjalan, Bukan masa muda yang indah tentunya. Termasuk aku,,,meski terdengar lebih mentereng. Kota besar Surabaya menanti. Kebun Binatang,keramaian oleh Mal-Mal baru, Bis Tingkat terkenal itu,dan Keluarga Serdadu dengan 5 orang saudara baruku, Disinilah Militarisasi sesungguhnya terjadi.

Beranjak khas anak kolong, kedisiplinan keras merubah mentalitas dalam sekejab. Fluktuasi emosi, moral yang memaksa selalu bergerak tak beraturan, sesekali cepat melesat bagai anak panah tak jelas sasaran.

Sedikit berbeda,,,Sang "Kepala Burung" kita : Dodot. Seolah sudah takdirnya, Dewi Fortuna senantiasa melekat erat di lebar jidatnya. Keluarga kaya raya berbaik hati memberikan Suaka tanpa syarat. Bakat besar sebagai Kapitalis sejati tanpa hati menemuka Media tepat,seperti anak singa yang kembali pada Habitat aslinya.

Reff


Kemanapun cerobong asap merayap,,,Roda akan tetap berjalan. Malaikat Izrail melemparkan kami bonus status sebagai Yatim Piatu. Kisah usang tentang kekejaman Ibu Tiri kini menjadi panggung yang seakan nyata, Plus berbagai macam modus perampasan hak dan pelecehan nurani bocah-bocah kecil tanpa daya.


"Kata kasihan saja tak"kan cukup,!" Pekikku dalam hati.


Salahsatu orang penyandang silsilah Paman bagiku terlihat jelas senyum nyinyirnya.
"Urus anak sendiri saja susah,!"katanya. Begitu kira-kira skenario picik dalam bebal batok kepalanya. Kemudian ia berlalu, sembunyi muka dari punggung yang terbalut seragam Militernya, tampak gagah meskipun sebenarnya lebih cocok dengan sebuah Tong yang kosong.

Mungkin inilah alasan, mengapa Tuhan tak berikan manusia kemampuan untuk melihat punggungnya sendiri???. 


Dari belakang aku bisa memergokinya, seperti seekor Iblis yang bangga karena sukses menjejalkan manusia dalam Neraka huniannya kelak...Go to Hell....

Tak ada yang mampu kami perbuat, tak ada pembenaran berpihak. Setiap tanah terpijak, adalah batu tajam nan keras, Setiap udara yang kami hirup,laksana bongkahan-bongkahan Meteor panas menusuk hingga jantung & ulu hati kecil kami.

Entah peran dan dosa apa telah harus kami pikul hingga konflik yang biasanya meledak di puncak acara menjadi awal Episode yang entah akan berakhir bagaimana nantinya. Sungguh masih terlalu muda bagiku untuk Memecahkan tembok-tembok karang di lautan lepas. Nafas kecil yang tersengal satu-satu karena gelombang besar laut Utara.

Coda


Sebelum sempat kuakhiri tulisan ini, nyaring nada dari Hand Phone Blackberry membangunkan aku dari duduk yang sejak tadi serasa kurang nyaman, lalu tanpa prasangka macam-macam, segera kubaca pesan:

"Telah Meninggal Dunia Ibu Tercinta ( Agus Syahrul Hermawan ) pada hari Senin,8 Desember 2008. Inna Lillahi,,Wa Inna Illaihi Rajiuun".

Gawatttt....Dia datang lagi. Malaikat yang Sama telah merenggut hati Ibu tercinta dari salah satu sahabat terbaikku. Seperti terlempar dari langit tingkat Tujuh, kurasakan tubuhku sejenak kaku. Barisan kalimat yang membuat bibirku bergetar, terpaksa regang diujung pedang sang Malaikat.

 Aku seperti sudah dalam Jarak Tembaknya.Terkokang!!!.


Sang Malaikat menunjukkan kekuatannya padaku. Tak pernah meleset, tak mungkin salah sasaran. Memamerkan Ekselerasi jitu dan semua kemampuan terbaiknya dalam menjalankan tugas tetapnya.

"Ini bukan sembarang Messages,!". Ini jelas,sebuah Provokasi tingkat tinggi yang datang dengan menumpang "pesan" dalam kerangka waktu yang ia rencanakan jauh-jauh sebelumnya. Mencoba menakut-nakutiku,ya,,menakut-nakuti aku. Tarikan nafasku begitu terasa panjang namun tak beraturan. Menggalang segala kekuatan,bersiap bendera tanda perang.

Lalu dalam sekejab,,,,

"Kau boleh takuti semua orang wahai sang Malaikat,!". Tapi bukan Aku.....
Pada Pertarungan yang hanya menunggu waktu. Yaaa "Ini hanya soal waktu,!".....


Semua yang kini ada,,,Dulu pernah ada. Dan semua yang kini ada,,,Esok akan kembali.
Hingga Malaikat yang sama itu kembali lagi... lagi...


LANGITKU LANGITMU,,

 


"Kapan kita ada waktu bertemu??,"


Tiba tiba saja kau berkata seperti itu. Pertanyaan yang membuatku sekejab terperangah, lalu buru buru aku mendongak kearah langit dan berpura pura acuh agar gugupku tak tampak olehmu.

Entah apa yang mungkin ada dalam fikiranmu saat itu, padahal Kamu tak seharusnya mempersilahkan aku seperti apa yang dengan entengnya kamu bilang kepadaku barusan. Bagimu mungkin itu bukan apa apa, seperti dulu dulu kau juga seperti itu dan akan terus seperti itu.

Ehhhmmmmm,,,, tak juga kau bisa memahami apa yang ada dalam hatiku Bahkan saat tiba tiba mataku mengarah ke langit, mestinya kamu tahu tentang Langit dalam versi ku.

Langit yang senantiasa menggambarkan semua tentang mu,,Langit yang senantiasa bercerita dan menerima semua keluhku yang juga tentang mu.


"Aku berada dalam proses untuk melupakan dirimu,".
Kataku suatu kali, lalu kau mendukungku seolah olah kau tak pernah peduli dengan apa yang selalu bergejolak dalam hatiku. Dan dalam situasi seperti itupun aku masih sempat terima pujianmu, sesuatu yang biasanya terlalu sulit keluar dari bibirmu. Selain itu,ada lagi satu hal baru kutemui dalam beberapa Tahun aku mengenalmu.

"Aku punya pacar Brooo, meskipun dia takpernah membuatku bahagia,".
Wowww,,,,entah sudah keberapa kali kau membuatku terkejut,, terperangah oleh ucapan ucapan spontan darimu. Kadang lucu,,kadang aneh dan semuanya adalah hal baru yang ingin selalu aku tunggu. Mungkin itu yang membuat aku menyukaimu.Yaa,,,,mungkin....


"Kata katamu selalu bermakna bagiku,,".


Seperti hujan itu tiba tiba turun,,deras,,sekejab kudapatkan seluruh tubuhku sudah kuyub oleh dingin lalu memaksaku untuk menatap dimana air itu turun,,Dan ketika aku mendongak lagi ke atas,,,Lagi lagi kau mengingatkan aku pada Langit,dimana aku selalu bisa mendapatkan dirimu disana.

Mencegahku agar aku tak sesegera mungkin melupakanmu.Apalagi ketika aku bilang padamu bahwa aku akan melupakanmu,meski itu jelas membutuhkan waktu yang tak sebentar.Atau mungkin kau sudah tahu bahwa aku berbohong dalam hal satu ini.


"Bagaimana aku bisa mengatakan itu,??'

Jika setiap kuarahkan mataku ke Langit,,,Jika setiap membaca layar Handphone ku yang ada hanyalah namamu. Lalu masih saja aku berharap padanya untuk mengabarkan apapun tentangmu.Yaaa,,,semua tentangmu..

Okay,,Jika harapan adalah alasan untuk kita selalu hidup,


Aku hanya ingin berharap yang baik baik saja. Baik bagimu dan tentu saja bagiku. Aku tunggu di tempat yang telah kita sepakati bersama, Juga kejutan kejutan baru yang pasti akan keluar dari bibirmu. Argumentasi tepat mengapa aku selalu mencintaimu. Selalu,,,,

Dan seperti biasa ketika hari disaat Matahari nanti akan melompat dan pergi, Aku sudah berada disana untuk senantiasa mengingatmu. Membagi Langit sama besar agar kita bisa saling memiliki satu dan lainnya.

Dan Langitku ,,,,adalah Langitmu juga......Sebagai Media paling tepat untuk senantiasa bisa mengingat mu,,,

( Inspirasi utk sebuah lagu dengan Judul Langitku Langitmu)

PASSION

Passion,,,,




Apa yang Anda fikirkan tentang passion??


Tentang sebuah Semanggat, gairah ,,,atau nafsu yang menggebu gebu pada suatu hal yang Anda senangi?? Dalam Kamus English-Indonesia yang saya baca tidaklah cukup menggambarkan apa yang ingin "Kata" itu tunjukkan kepada kita.

Beberapa kawan saya sehari harinya bekerja seperti biasa, berangkat pagi pulang sore, Eight to Five katanya dan bahkan lebih dari itu menurut saya mengingat waktu tempuh yang panjang dari rumah kontrakannya ke kantor tempat dimana ia bekerja.

Berkali kali pula dalam percakapan via chating dengan nya menunjukkan bahwa aktifitasnya di kantor tidaklah sesibuk seperti apa yang orang lain bayangkan.

"Biasa santai,,,nunggu Jam pulang aja,!" 


Itu yang sering aku baca dari banyak chatting singkat yang ia tuliskan.
Kalimat yang ringan dan sederhana.Tapi bukan buat ku secara pribadi karena justru ini yang membuat aku selalu berfikir lebih panjang.Keyakinanku akan potensi besar pada diri kawanku ini membuat aku semakin tak bisa terima begitu saja akan jawaban yang ia selalu berikan.

"Apa mereka sangka ini bukanlah kegiatan yang memakan Energy nya??".

"Apa yang akan terjadi jika Anda tidak melibatkan Passion ini dalam aktifitas Anda sehari hari??".

Sungguh akan sangat saya sayangkan bila ini benar benar terjadi pada kawan saya ini.Ketika jutaan orang diluar sana sibuk berlomba untuk memberikan sedikit arti pada setiap detik hidupnya,sementara yang lain terlihat santai dalam kungkungan waktu yang mereka sebut Eight to Five itu.

Saat saya masih bekerja di kantor seperti kawan saya tadi,lingkungan begitu sangat mempengaruhi kinerja kita.Nggak harus rajin,, nggak perlu inovatif,nggak butuh ide dan gagasan baru karena semua sudah ditentukan oleh atasan kita.

Tugas kita hanyalah kerja, menyelesaikan apa yang atasan kita mau terlepas dari apakah pekerjaan itu sesuai dengan bidang kita atau tidak.Sebuah kontradiksi mengingat apapun yang kita kerjakan,lakukan dan kita fikirkan,kita selalu butuh semangat dan gairah untuk hasil yang lebih baik.

"Apa yang terjadi jika seseorang kehilangan semangatnya???".


Kawan saya yang lain berkata kepada saya,Kalau saya tidak berada di depan Computer sehari saja,atau tidak menulis sehari saja,,saya pasti sakit kepala.Seolah olah ada yang nggak beres di kepala saya.Dan dia selalu merasa sehat dengan hati yang berbahagia ketika dia melakukan apa yang di hasrati.Apakah itu selalu berhubungan dengan kemauan dia???.

Seharusnya tidak.Kita bisa saja melibatkan hasrat dan semangat ini pada setiap aktifitas yang memang seharusnya kita lakukan bahkan saat kewajiban Anda menuntut Anda untuk bekerja lebih berat,lebih lama dan lebih menguras energi Anda daripada kawan kawan Anda yang lain.


"Bukankah Pekerjaan adalah sebuah Rizki untuk Anda???,,dan Berkah bagi Anda???".
"Apapun yang anda kerjakan,,itu hanyalah untuk diri Anda sendiri"


Kalimat itu yang sering saya katakan kepada rekan rekan sekantor saya pada saat itu.Anda yang akan mendapatkan hasilnya,Anda pula yang akan menuai buah dari olah fikir dan fisik Anda.Karena pada saat Anda bekerja,potensi dalam diri Anda juga ikut tergali.Bakat yang tersimpan pada diri Anda juga ikut terasah dengan sendirinya.

Ini yang membuat Anda bernilai lebih dari yang lain. Semua ada nilainya. Hingga pada akhirnya Eksistensi Anda yang akan mendapatkan tempatnya sendiri. Dan jangan pernah lupa untuk melibatkan Passion disana agar Anda selalu terjaga seperti dalam suasana bercinta yang menggairahkan.

Sebuah kontribusi nyata untuk Dunia dari Anda.  G'Luck,,,,,,


"I play my violin like I make love".,kata Maylaffayza, Seorang pemain biola yang sudah menelorkan dua album. Ia menggesek biolanya sedemikian menghayatinya, penuh hasrat dan semangat sehingga serasa sedang bercinta. Kini wanita cantik itu menjadi salah satu ikon violis di Indonesia. 

Orang Orang yang punya passion seperti mereka akan jauh dari bosan, jenuh, atau patah semangat.Semoga Anda adalah salah satu yang menjadika Passion ini sebuah pilihan untuk selalu disertakan dalam setiap aktifitas Anda.

Lalu Anda dapat mencintai sepenuh hati pekerjaan Anda, sehingga pekerjaan itu juga akan mencintai diri Anda


Okayyyy,,, tak akan ada habisnya jika terus berkutat disini.Bahkan ketika berjuta tulisan yang sudah pernah kita baca juga berkali kali mencoba menterjemahkan ini. Berjuta pula Karangan Buku, Novel, Film bahkan lagu telah mencoba membuat ini mudah dan bisa kita terima semua.

Dan ketika tulisan ini saya buat,saya sebetulnya sedang menunggu Acara TV Lokal (Musiklopedia) yang akan menayangkan Grup Band Potret sebagai Tokoh Utamanya. Hingga samar samar di ruang sebelah kudengar beberapa Lagu telah mereka nyanyikan. Samar samar pula tertangkap telingaku saat penggalan wawancara dari mereka diulas.

Tidak ada kata Passion kudengar,tidak ada kata Semangat kutangkap,tapi begitu dalam setiap ungkapan dari para Personel Grup itu.Tapi,,, begitu "terasa" mereka menyiratkan ini pada setiap frase kalimat dari bibir mereka. 

Sungguh sangat Luar biasaa.
Sesuatu yang bagi mereka sudah sangat melekat dan bersenyawa dengan hati dan fikiran, lalu tertuang dalam Essensi setiap ucapan dan geraknya. Hal yang menjadikan mereka bisa Eksis dalam berkarya dan membuat saya semakin yakin bahwa ini bisa kita terapkan pada diri kita juga, apapun pekerjaan dan aktifitas kita selagi itu Positif dan pilihan terbaik bagi kita masing masing.

"Dan Jika masa lalu tak bisa di ubah,tapi masa depan adalah Mungkin",Passion ini memegang peran penting buat Masa Depan yang mungkin terjadi nanti,,,,


So,,,, Bagaimana Passion ini menurut Anda?????
Saya tunggu kabar terbaik dari Anda.

by : Agusdewi on Facebook

BUKAN JOHN TRAVOLTA,,

Bukan John Travolta,,,,,




Aku seperti ( telah ) mengenalmu 10 th lalu...


Beberapa bulan lalu,seseorang mengirim pesan dalam sebuah kolom pertemanan di dunia maya. Sebuah sarana sejenis sosial media yang manusia buat atas penemuan Teknologi berbasis Internet. Sudah tak ingat lagi, berapa banyak hal serupa telah aku lakukan sebelumnya. 

Dan ini mungkin salah satu yang "sempat" terbalas,,, biasa sihhh,,,,tapi menjadi sangat luar biasa ketika catatan pesan itu berikut foto seorang Wanita cantik berkerudung rapi dengan senyum penuh menampilkan kesan artistik berbalut kesederhanaan dan kedewasaannya. 

Aku yang biasanya tak pernah kerasan membaca huruf-huruf kecil pada Monitor 15" ini,menjadi lebih tertarik duduk & mencoba mencuri-curi waktu disela-sela lirikan Boss di kantorku....he...he..he......

Beberapa hingga banyak hal kami bahas,,,ngga perlu kenal muka,,,ngga pake lihat latar belakang,,,ngga butuh status, kasta atau silsilah,,,semua bergulir begitu saja. Setiap percakapan dalam banyak tulisannya, terlihat lugas, runtut dan penuh pertimbangan dalam penyusunan tiap kalimatnya. 

Dari sini aku bisa merasakan kalau Do'i pastilah seorang Wanita yang pintar, cerdas, berwawasan luas sekaligus menyimpan talenta bagus di banyak bidang. (Kalau kata infotainment,"Multitalented lahhh,") hahahaaa,,,memangnya Agnes Minica.

Lalu meskipun agak sedikit "Feodal yg Melankolik", aku berani bertaruh kalau ini bukanlah karakter yang sengaja ia bangun,,,karena aku masih yakin bahwa ia tidaklah typikal Wanita yang berpikir akan menyalahgunakan Karunia Tuhan hanya untuk hal-hal yang tak berguna.Sungguh,,,sebuah potret Perempuan Istimewa dengan cita rasa berkelas..... G"luck....

Aku seperti ( telah ) mengenalmu 10 th lalu,,,,,,


"Its Ok,",,,, Aku tidak sedang bicara tentang kekagumanku pada seseorang yang mungkin terlalu berlebihan ini. Dan tentu saja bukan pada indah lentik matanya karena memang ia tak pernah mau "menatap" ku sepanjang itu dianggap tak perlu. Bagian kecil dari sebuah perangkat sikap menjaga hati dan perilaku terpuji yang nampak sangat terkontrol dalam kemasan indah nan bersahaja....

"Aku sudah cukup ( sangat ) berbahagia dengan perkenalan ini,!" kataku suatu kali.

"Tak lebih,!" Karena jelas aku merasa tak cukup "mampu" untuk berharap lebih banyak dari pertemanan ini. Ya, sosok Wanita terhebat dan pantas menjadi Prioritas tentunya punya ekspektasi tinggi dan tidak akan pernah gegabah dalam menentukan setiap pilihan,,,apalagi ini soal hati.....ehmm,,,,ehmmm..... 

Bahkan sekedar berandai-andai pun menjadi barang mahal yang membuatku gentar....karena aku bukan siapa-siapa.


"Who am I,?",atau bahasa gaulnya"Siapa sih eloo???,,,". hanyalah seorang pemimpi kecil dalam samudra jagad raya oleh peran yang nyaris tak terdengar...Bukan seorang Gatotkaca dalam kisah heroik kedigdayaannya. Juga tak sebanding bila ingin disejajarkan dengan kharisma Jhon Travolta dan senyum mautnya...Apalagi dengan Afghan,,,,, ya enggak laaahhhh....... 

Meskipun sama-sama suka nyanyi, timbre suaraku jelas jauh dari cukup untuk bikin remaja-remaja putri dan Ibu-ibu muda lupa diri. ( Ibu-Ibu jangan dooonggg,,,,kasihan Suaminya,,,,). he,,he,,, Untung saja aku tidak terlahir menjadi perempuan sehingga aku tak merasa perlu mengagumi sosok gagah Gatotkaca atau harus "bertingkah" bangga bila nanti bisa bertemu dengan Jhon Travolta sang Lelaki idaman itu.

Atau Setidaknya,,,aku tak butuh repot-repot dan sibuk bahkan sampai berlelah-lelah hanya untuk foto bareng Afghan....Dan,,,,lebih sangat beruntung lagi karena aku tak menjadi sehebat atau setenar mereka hingga aku tetap bisa menjaga peluang untuk dapat berbuat lebih dari mereka...( Mimpi kalee yeee,,,,).

Bukankah semakin besar impian anda,,,Semakin besar pula apa yang akan anda dapatkan!!. 


Selagi tak ada Negara di dunia ini melarang warganya untuk bermimpi.Selagi " Aqidah " tak mengharamkan ummat nya untuk sekedar jatuh cinta....So,,,Selamat Bermimpi,,,,Dan jika anda bermimpi tentang cinta,,,Anda berhak untuk mengatakan cinta !!!

Akhirnya,,,bukan karena canggihnya Teknologi,hingga aku merasa sangat mengenalmu.... Bukanpula karena mimpi,hingga aku merasa punya hak membuatmu "ada" di setiap ingatan & Imagi ku.....

Aku seperti ( telah ) mengenalmu 10 th lalu
Karena aku mengenalmu,,,,, Dengan Hati ku


THE FROG (BP West Java)



BP west Java...


Adalah Echo Flow Station, kurang lebih 3,5 jam perjalanan Boat dari Marunda Jakarta. Salah satu Platform ( katanya ) tertua hasil kerja Putra-Putra bangsa ini,,,"Kok Putra ya,??",(Semoga mereka cepet sadar atas keangkuhan Maskulinitasnya,,dan segera buru-buru pulang untuk segera sujud maaf pada Ibu-Ibu mereka.... ). 

Seperti biasa,setelah semua urusan administrasi plus basa-basi beres,,aku harus mulai lagi meng akrabkan diri dengan begitu banyak tulisan-tulisan peringatan ( menurutku sudah berlebihan) semacam Beware...,Do Not...,Caution...,,etc...bahkan Slippery When Wet di hampir setiap sudut jalan membuatku merasa seperti robot yang harus diatur setiap gerak dan langkahku oleh Remote Control yang mereka pegang.

Bagian dari Intimidasi khusus untuk para Sub_Contractor macam saya ini.Lalu,jangan pernah lupa untuk selalu pasang Ear Plugs apalagi di Area-Area bising,kalau tak mau jadi bahan ocehan pada Meeting besok pagi.Demi Safety !!! Satu-satunya alasan dibalik Provokasi hitam mereka.

"Pokoknya kerja nomer 100,,,Yang penting Safety,!".Begitulah kurang lebih Filosofi yang mereka anut.


"It,s OK",,,Tapi jangan pula karena Safety lalu aku n" rekan harus dibuang tidur di Kapal (Teluk Bajau Mulia ). Sungguh teganya,,,teganya,,,teganya,,,,Biarpun agak nggak terima, namun akhirnya kami setuju setelah adanya "Saksi Kunci" baru yang membawa kesaksian tentang adanya Signal Telepon Selular di atas kapal.

Dengan sedikit berpura-pura sengit,akhirnya kami pun "Turun kelas".Meski akhirnya pula jauh panggang daripada api,boro-boro bisa telepon,yang ada hanyalah caci maki pada Product kebanggaan Telkomsel yang seperti hidup segan dibuang sayang...Benar-benar Sad Ending yang sempurna,sementara Sindrome Mabuk Laut terus menyerang sepanjang malam. 

"The Frog... "Ini yang pengen aku ceritakan",bukan sejenis Binatang dua alam,melompat-lompat lalu bernyanyi di malam buta.Bukan pula Species hewan laut diantara berjuta kekayaan alam nyata yang bangsa ini punya selain Minyak dan Gas bumi...

The Frog disini adalah Personal Transfer Passenger dari Platform ke Boat atau sebaliknya. Bentuknya unik,lucu dengan 3 atau 6 kursi yang saling membelakangi.Nyaris tanpa dinding dan penyekat kecuali selembar Seat Bealt yang telah dianggap cukup sebagai penjaga nyawa manusia.Pergerakannyapun sangat membosankan,jauh dari kreatifitas zaman.Hanya bisa naik turun, kiri kanan oleh Sling besi tunggal yang sekali lagi sudah "dianggap cukup" lalu berhenti di Landing Area nya, begitu seterusnya. Monoton sekali bukan?.

Cukup bikin ciut nyali meskipun jelas-jelas Crane tertempel kokoh di dinding samping Platform.Dengan rentangan 25-30 Meter diatas air laut,selintas seperti jauh lebih menakutkan mengingat Track Record yang tak 100% Clean.

Tapi ya,,,mau nggak mau,,,itulah Product terbaik yang mereka punya,sekaligus meninggalkan era Helicopter yang dianggap terlalu mahal,juga zaman Personal Basket atau cara Swing ala Tarzan yang sudah terlanjur familiar n" Indonesia banget he,,he,,he,,,.

Satu hal yang ternyata lebih bikin orang cepet-cepet ingat pada Tuhannya adalah disini Passenger dipaksa pasif,hanya boleh duduk manis,diam tanpa keleluasaan bersiap membela diri. Bahkan Life Jacket,Helm dan kacamata seperti menjelma sebagai perangkat kematian yang disiapkan oleh Malaikat Pencabut nyawa.

Mungkin disinilah tugas "Iman" untuk meyakini apa yang Logika orang kita benarkan. "Soal mati kan urusan Tuhan!",kalimat pasrah yang sering terdengar ketika sumpah serapah berupa doa-doa telah habis dari mulut mereka...

Ya,,,agenda dalam Gelombang Industri yang menghadirkan Kodok-kodok cetakan berdalih keselamatan sekaligus pengingkaran atas takdir Tuhan.

The Frog yang unik,lucu meski harus menelan korban.
The Frog yang naik turun seirama dentuman Sport jantung " Pasien"nya.

The Frog yang memompa Adrenalin panas,membaur,merancukan batas antara doa & cacimaki laksana Surga & Neraka yang sejenak Tuhan perlihatkan pada mereka.

The Frog yang " Ahh,,,Mati kan urusan Tuhan!".


Malam ini malam terakhir bagi kita....sebuah lagu yang begitu melegenda oleh duet H.Rhoma Irama dan ,,,emh,,emh,,( Tebak hayo,,,siapa,,,???) menjadi lagu Favorit bagi sebagian besar penghuni Boat dengan Rencana sakti besok pagi sudah harus merapat ke Jakarta. Sembari beres-beres report dan perabot,masing-masing sudah siap dengan rangkaian kata-kata termesra ungkapan rindu pada Istri, Anak atau kerabatnya.

Kerja sukses,lalu turun selamat ke darat adalah saat yang begitu dinanti,,,Holiday,,,bercanda dengan belahan hati mereka atau setidaknya membual dengan pacar-pacar mereka ( bukan aku lhoo yaa,,,,) tentang air laut yang indah,Mengasyikan,penuh rindu & Inspirasi ,,,bla,,,bla,,,bla,,, Emhmmmmm.

Dan aku ?,,,Mungkin hampir sama dengan mereka,cepet sampai,selamat dan tetap berbahagia untuk mimpi-mimpi yang belum sempat terajut rapi...Shceduling waktu libur untuk beberapa hal yang kmaren tertunda..."Itu aja,!".

Atau mungkin aku akan coba luangkan waktu lebih banyak untuk menemukan " The Frog " yang sesungguhnya agar aku bisa bebas bercerita,canda,cengkrama tanpa harus takut pada Bencana dan Kematian. Belajar tentang begitu tipisnya perbedaan antara Cinta dan Benci,,,Drama dan Tragedi yang pasti akan terjadi nanti,,, Tentang Kekaguman dan Obsesi ,,,Doa atau Caci Maki.

Juga tentang Hidup dan ..."Ahhh,,,mati kan urusan Tuhan,!!!". 


by : Agusdewi 

ROMANSA DALAM SEGELAS TEH HANGAT

 Dear my Tea,,



Cinta adalah Cinta yang bukan apa-apa bila terbiarkan diam. Cinta adalah Cinta yang datang dari sanubari yang akan menjadi berarti ketika ia dipersembahkan. 

Kelemahan terbesar pada kebanyakan manusia adalah "ketidakmampuan mereka" untuk menyatakan Cinta dan Sayangnya ketika kesempatan itu masih ada.Satu hal yang sebenarnya sangat mudah & sederhana.Kerjakanlah apa yang sekarang bisa anda kerjakan!!! 

Diamku adalah ketidakmampuanku,,,dibiarkannya gitar-gitar itu sunyi,,,bisu seolah mempersilahkan ruh dan potensi nada-nada didalamnya terbang melayang sendirian.


"Dapatkan sendiri Cinta itu,!!".


Mungkin kalimat itulah yang Lelaki muda sedang katakan.Tak ada yang tahu,,bahkan ia sendiripun takpernah tahu , peluru apalagi yang telah terlontar dari hatinya.... Entah....Entah.....

Langkah konstan jarum merah pada jam dinding serasa hingar terdengar, mengalah kan gemuruh nafas dan detak jantung sang Lelaki yang masih tetap terdiam,,, seperti menghitung kembali sejarah nada-nada yang entah sudah berapa puluh juta telah ia susun dan tumpahkan dalam banyak kanvas berupa coretan-coretan dari jari-jari kekarnya. 


Catatan-catatan lagu yang sering ia bilang sebagai " Semua hartaku " pada setiap kawan yang sempat singgah di kamar mungilnya.


"Ssruupppp,,,," seperti tak rela tertinggal moment berharga dari kehangatan segelas teh nya,,,kedua matanya berangsur terbuka lebar.. "Inilah saat nya,!!" ( Sekali lagi mungkin,,kalimat itulah yang sedang ia teriakkan ).

Ehm,,,,Ehm,,,,Ehm,,, senandung " Janji Suci " nya Yovie and The Nuno fasih ia dendangkan dari serak khas pita suaranya...Sebuah Intro yang bagus untuk merubah kemalasan menjadi sebuah kesempatan dalam perbaikan sikap & etos kerja diri....G"luck.

Serakan kertas berikut bulatan-bulatan disc memory lagu itu ia rapikan,juga posisi duduk ke tempat yang "semestinya" diatas selembar karpet kecil favorite dimana ia dapat dengan mudah menjangkau hampir semua gitar-gitarnya dan cukup dekat untuk meraba tuts piano dengan tangan kirinya.

Di tepian Selatan kota Jakarta nan teduh nan Inspiratif,,,seorang " Petualang Kecil " sedang terhujani berkah oleh Ide dan gagasan-gagasan liar tentang cinta dengan segala kompleksitas hatinya.


"Ini butuh penanganan serius,kerja keras dan konsistensi tiada henti,!!!" gumamnya dalam hati.


"Kerja,!!! Kerja,!!! dan Kerja,!!!",( Bahkan teriakannya pun tetap berirama pada Mid Tempo kesukaannya ),sembari mempertahankan ketulusan & kerendahan hati agar terjaga kelapangan Nurani dalam berkarya.Menjadi syarat mutlak atas kebahagiaan Emosional dalam jiwa manusia....

Sejenak,,,sang Lelaki mulai bisa tersenyum,,,pertanda positif bersiap diri untuk perubahan Significant dalam kehidupan,cinta dan masa depannya nanti.Ia habiskan tenggakan terakhir Teh hangatnya (Udah ngga hangat lagi kaleee yeee,,,)

Ya,,,Jadikanlah Cinta sebagai kerja nyata,,,Cinta yang tak boleh terbiarkan diam...Katakanlah,,,,dan temukan Kebahagiaan yang sebahagia-bahagianya....


Karena ketika ada Episode yang hilang dalam kisah hidup anda,,,itulah saat Cinta dan Kebahagiaan tak kau perlakukan sebagaimana mestinya...


Denting Acoustic gitar mulai terasa pada Grip yang tepat,Visualisasi ketenangan emosi di jiwanya yang mulai terkontrol dengan baik.Dalam hatinya, Lelaki muda terus bernyanyi,,,, " I Love You,,, I Love You,,,and I Love Her,".

Notes Archive